Sandiaga Uno: Tindak Tegas Pungli di Tempat Wisata

Sandiaga Uno: Tindak Tegas Pungli di Tempat Wisata
Tangkapan layar - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyampaikan paparannya dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (6/5/2024). ANTARA/

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menanggapi menanggapi video viral di media sosial soal rombongan wisatawan menjadi korban pungutan liar (pungli) saat hendak ke curug di Bogor, Jawa Barat.

Sandi, panggilan akrab Sandiaga Uno, menekankan bahwa penindakan tegas harus diterapkan terhadap para pelaku pungli di tempat wisata agar tidak merusak citra pariwisata Indonesia.

“Tanggapan saya agar pungli ini ditindak tegas karena ini sudah terkoordinasi melalui kegiatan pokdarwis (kelompok sadar wisata) dan pemerintah daerah setempat,” katanya dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (6/5).

Sandiaga menambahkan untuk memberantas pungli di tempat wisata, diperlukan kolaborasi dari seluruh pihak, terutama pemerintah dan para penggerak pariwisata daerah.

"Kami ingin bahwa tempat-tempat wisata di Indonesia, yang mana ada 6.016 desa wisata yang tergabung, tidak memberikan ruang dan tidak menoleransi adanya praktik-praktik pungli," ujarnya.

Aksi pungli kembali menjadi sorotan ketika rombongan wisatawan ditagih pungutan saat hendak pergi ke curug di Kabupaten Bogor. Peristiwa itu viral di media sosial setelah diunggah oleh seorang warganet.

Dalam video yang beredar, pelaku pungli tampak menghentikan kendaraan rombongan wisatawan.

Pelaku mengaku bahwa jalan yang dilewati oleh rombongan itu adalah daerah operasionalnya, sehingga setiap pengunjung yang melewati daerah itu harus memberikan bayaran kepadanya.
Sandi mengatakan kejadian seperti ini bukan hanya merugikan pengunjung, tetapi juga pelaku parekraf, UMKM dan masyarakat yang ekonominya terbantu oleh wisatawan. (antara/jpnn)

Menparekraf Sandiaga Uno meminta supaya pelaku pungli di tempat wisata di Indonesia ditindak tegas.


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News