Sanepa Anies
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Penyebutan itu berbau prejoratif yang merendahkan dari Fadli.
Padahal cerita Petruk Dadi Ratu menyisipkan kisah pemberontakan orang biasa terhadap kekuasaan oligarki elitis para Dewa.
Petruk membongkar oligarki itu. Tetapi, kualitas intelektual Petruk yang terbatas akhirnya membuat kepemimpinannya kacau balau.
Fadli Zon dan Fahri Hamzah menyebut Jokowi sebagai ‘’plonga-plongo’’. Baik Fadli maupun Fachri tidak punya latar belakang budaya Jawa.
Bagi orang Jawa Fadli dan Fahri disebut sebagai ‘’gak jowo’’ tidak Jawa, yang berarti belum matang dalam bersikap.
Akan tetapi, diksi plonga-plongo yang dipakai ‘’ganda putra’’ Fadli-Fahri itu menjadi diksi yang sangat populer dan menjadi kosa kata baru dalam kamus politik Indonesia.
Gaya politik Jokowi yang sederhana dan merakyat itu di mata banyak orang menjadi plus, tetapi di mata Fadli dan Fahri menjadi minus.
Era Jokowi segera berakhir, dan akan muncul era baru.
Anies Baswedan menjadi antitesis Jokowi dalam banyak hal. Intelektualitas hanya salah satu di antaranya saja.
- Prabowo: Saya Dibilang Presiden Boneka, Dikendalikan Pak Jokowi, Itu Tidak Benar
- Pramono Anung Bakal Buka Perpustakaan dan Museum Hingga Malam Hari
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan