Sang Ayah Menentang Anaknya Divisum Timbulkan Kecurigaan

jpnn.com - BATAM - Begitu melihat ada tanda-tanda bekas penganiayaan di tubuh Muhammad Maulana, bocah 2,7 tahun, yang ditemukan tewas di kolam pencucian plastik, polisi langsung meminta korban untuk divisum.
Namun, keluarga bocah tersebut menentang keras terhadap rencana polisi tersebut. Terutama M Efendi ayah Maulana. Penolakan itu menimbulkan kecurigaan polisi.
Perdebatan Efendi dengan polisi pun berakhir. Ia pasrah anaknya divisum dan dibawa ke rumah sakit. Polisi curiga Efendi telah membunuh anaknya sendiri.
Efendi akhirnya diboyong ke kantor Polsek Lubukbaja. Tak hanya ia, polisi juga memboyong ibu kandung Maulana dan beberapa saksi yang menemukan jasad korban. Mereka pun dimintai keterangan.
Petugas kamar jenazah RSBP Sekupang memeriksa luka Maulana. FOTO: Dalil Harahap/Batam Pos/JPNN
"Awalnya ia (Efendi) tak mengakui perbuatan itu. Ia berusaha mengelabui petugas jika sedang bersedih karena baru kehilangan anak. Namun petugas tak kehabisan akal untuk mengungkap," kata Kapolsek Lubukbaja, Kompol I Dewa Nyoman ASN, seperti dikutip dari batampos.co.id (group JPNN), Minggu.
BATAM - Begitu melihat ada tanda-tanda bekas penganiayaan di tubuh Muhammad Maulana, bocah 2,7 tahun, yang ditemukan tewas di kolam pencucian plastik,
- Ultimatum Kombes Budi Sartono: Tindak Tegas Pelaku Begal di Bandung!
- 3 Bulan Bekerja, Tim Polres Banyuasin Akhirnya Tangkap Pencuri Motor di Rantau Bayur
- Polisi Tangkap Begal Sadis di Bandung, Kepala Korban Disabet Sajam
- Papa Menonton Video Dewasa, Menunjukkan kepada Anak Gadisnya, Berikutnya Sangat Miris
- Inilah Pemicu Tawuran Warga di Manggarai Jaksel
- Pelaku Penembakan di Samarinda Beraksi di Atas Motor, Orang-Orang Panik