Sang Jenderal pun Trauma Perang Iraq
Senin, 10 November 2008 – 10:20 WIB

Sang Jenderal pun Trauma Perang Iraq
Separo di antara lebih sejuta serdadu yang bermasalah dengan kesehatan mental diperkirakan tidak berusaha mencari pertolongan. Salah satu alasannya, mereka khawatir hal itu bisa menggeser posisinya untuk mendapatkan promosi. Lagi pula, banyak atasan mereka yang tidak pernah membicarakan kasus tersebut.
Baca Juga:
''Stigma merupakan sebuah tantangan,'' ujar Kepala Angkatan Darat Pete Geren dalam sebuah konferensi pers di Pentagon pada Jumat lalu (7/11). ''Secara umum, itu menjadi tantangan tersendiri di masyarakat. Hal tersebut juga menjadi tantangan dalam kultur AD yang selama ini dinilai memiliki kualitas kekuatan terbaik secara fisik, mental, dan emosional,'' lanjutnya.
Untuk menekan jumlah serdadu yang terganggu mentalnya, Brigadir Jenderal Loree Sutton, psikiater Angkatan Darat yang membawahkan Pusat Kesehatan Psikologi dan Traumatis milik Departemen Pertahanan, mengampanyekan sikap lebih terbuka. Sutton merangkul para serdadu beserta keluarga mereka untuk saling berbagi, baik melalui situs web maupun program lainnya. (AP/dia/ami)
WASHINGTON - Serdadu Paman Sam, agaknya, sudah benar-benar bosan berperang di Iraq maupun Afghanistan. Invasi yang terlalu lama potensial melahirkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Irlandia Desak Israel segera Buka Blokade ke Gaza
- 2 Mei 1945 dan Kisah Muslim Pahlawan Pengibar Bendera Palu Arit
- Kuliah Umum di Universiti Malaya, Ibas Bahas Geopolitik, Geoekonomi dan Kekuatan ASEAN