Saran Pemuda Muhammadiyah untuk Pansel Capim KPK, Penting

Saran Pemuda Muhammadiyah untuk Pansel Capim KPK, Penting
Massa menggelar aksi solidaritas Selamatkan KPK di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (30/8). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Panitia seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK) diminta bijak menyikapi aspirasi aliansi masyarakat sipil. Termasuk juga suara yang digaungkan Wadah Pegawai KPK.

Menurut Ketua Hukum dan HAM PP Pemuda Muhammadiyah Razikin, profesionalisme penting menjadi acuan utama, karena ongkos politik dan hukum yang dikeluarkan terlalu mahal jika pansel tak mampu menghasilkan capim seperti yang diharapkan masyarakat.

"Kami menilai, protes dari masyarakat sipil merupakan bentuk partisipasi. Masyarakat berharap tidak boleh ada agenda terselubung untuk pembelokan agenda pemberantasan korupsi serta pelemahan KPK," ujar Razikin di Jakarta, Minggu (1/9).

Razikin mengemukakan pandangannya karena korupsi merupakan bahaya besar dan ancaman serius bagi masa depan bangsa, negara dan rakyat Indonesia. Korupsi membuat rakyat miskin, pembangunan bisa lumpuh dan rakyat yang sedang sakit tidak bisa berobat.

"Pansel harus mampu menghadirkan pimpinan KPK yang memiliki komitmen terhadap pemberatasan korupsi. Kami akan mengawal capim yang berintegritas," katanya.

BACA JUGA: Pernyataan Keras Masinton Pasaribu Ditujukan ke Wadah Pegawai KPK

Razikin juga menyatakan, pimpinan KPK harus dipastikan orang yang memiliki komitmen tinggi, integritas yang kuat melawan korupsi. Salah satu alat ukur yang bisa digunakan untuk mengukur komitmen dan integritas melalui rekam jejak.

Sementara terkait rekam jejak capim KPK yang bermasalah, Razikin menilai menjadi kewajiban Pansel KPK mendalami dan mengklarifikasi untuk mengetahui kebenaran yang hakiki.

PP Pemuda Muhammadiyah berharap Pansel Capim KPK merespons secara bijak aspirasi yang muncul dari masyarakat, termasuk dari Wadah Pegawai KPK.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News