Saran Pengamat, Setnov Harus Segera Diasingkan

Saran Pengamat, Setnov Harus Segera Diasingkan
Setya Novanto saat dibawa keluar dari Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Jakarta, menuju RSCM, Jumat (17/11/2017). FOTO: MUHAMAD ALI/JAWAPOS

jpnn.com, JAKARTA - Kasus korupsi yang membelit Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto diyakini bakal menjadi beban berat bagi partai berlambang pohon beringin tersebut, jelang tahun politik 2018 dan 2019.

"Sebab itu Golkar harus mengantisipasi terjadinya turbulensi politik yang makin besar. Kader-kader Golkar yang bakal bertarung di pilkada serentak 2018 tentu kesulitan menaikkan elektabilitas karena bandrol kasus sang ketum," ujar pengamat politik Adi Prayitno kepada JPNN, Senin (20/11).

Menurut pengajar di Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Syarief Hidayatullah ini, ada dua skenario yang mungkin bisa diambil untuk menyelamatkan Golkar saat ini.

Pertama, solusi yang soft dengan cara menonaktifkan Novanto sebagai ketua umum serta menunjuk pelaksana tugas (Plt) sebagai eksekutor Golkar di masa krisis.

"Setnov harus diasingkan dari Golkar biar tidak terus menjadi beban elektoral. Biarkan ia fokus menyelesaikan kasus hukumnya," ucap Adi.

Solusi lain, dengan memberhentikan Novanto dari kursi ketua umum dan segera menggelar musyawarah nasional luar biasa (munaslub).

Langkah ini perlu dilakukan agar perahu besar Golkar yang terancam karam bisa diselamatkan. Menurutnya, kondisi Golkar saat ini sudah sangat genting.

"Jika kondisi Golkar berada di tubir jurang efek kasus korupsi, maka Golkar perlu ambil langkah cepat mencopot Novanto," pungkas Adi.(gir/jpnn)


Langkah perlu dilakukan agar perahu besar Golkar yang terancam karam bisa diselamatkan. Kondisi Golkar saat ini sudah sangat genting.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News