Sarjana-Sarjana Tangguh yang Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (2-Habis)

Riski pun Tinggal Sendiri di Aula Sekolah

Sarjana-Sarjana Tangguh yang Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (2-Habis)
Para sarjana peserta SM3T tengah bercengkrama dengan para murid SD. Foto : Rukin Firda/Jawa Pos

Situasi serupa juga terjadi di SMP Kahembi, Kecamatan Tabundung. Kepala SMP Kahembi Rambu Donga Ndima SPd menuturkan, kini sudah jarang jam kosong di sekolahnya. "Siswa memiliki lebih banyak waktu belajar. Kini mereka bahkan enggan beristirahat," kata kepala sekolah perempuan yang memiliki darah bangsawan tersebut.

Darah bangsawannya tidak membuat Rambu Donga rikuh dan canggung untuk bergabung dengan sarjana SM3T yang tinggal dengan memanfaatkan ruang di sekolah. Jika peserta SM3T tidur di ruang perpustakaan yang disekat, Rambu Donga memanfaatkan kamar mandi sekolah untuk tempat tidur.

Murid, guru, dan masyarakat Sumba bahkan sudah mengusulkan agar SM3T tidak sekadar menjadi program instan dan singkat. Mereka berharap, program tersebut bekelanjutan. "Setidaknya bisa diperpanjang 2-3 tahun," kata Camat Andreas. (*/c4/ca)

 


Kondisi topografis Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), melahirkan banyak sekolah terpencil. Bagi para sarjana SM3T, keterbatasan itu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News