Sastra Bangun Karakter dan Ideologi Bangsa

Sastra Bangun Karakter dan Ideologi Bangsa
Sastra Bangun Karakter dan Ideologi Bangsa
Sementara, Ketua Delegasi Malaysia Dato' Haji Termuzi bin Haji Abdul Aziz, juga menyampaikan bahwa seminar ini dapat meluaskan horizon sastra Melayu di Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam, serta tidak memisahkan (ketiga negara) secara geopolitik. "Kita disatukan melalui nurani dan semangat sastra. Kajian terhadap karya kita yang dibuat oleh para peneliti, akan turut meletakkan sastra kita di mercu sastra dunia," ujarnya.

Lebih jauh, Wakil Kepala Pusat Bahasa Agus Dharma menambahkan, setiap sastrawan memiliki gagasan tertentu yang ingin dikemukakan kepada pembaca. Ideologi, kata dia, merupakan buah pemikiran yang berkehendak 'membenahi' kehidupan, berdasarkan nilai-nilai yang mampu menggerakkan penganutnya. Sastrawan sebagai pemikir, katanya pula, memiliki orientasi yang bertaut dengan sebuah ideologi. "Sastra tanpa ideologi mempunyai kecenderungan menjadi sastra tanpa tanggung jawab intelektual," ujarnya.

Untuk diketahui, seminar yang mengambil tema "Sastra dan Ideologi" ini, diselenggarakan oleh Pusat Bahasa sebagai pengelola Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera) Indonesia. Mastera sendiri merupakan organisasi yang menjalin kerjasama kesastraan antara Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam. Kegiatan yang dilakukan antara lain berupa seminar, program penulisan bagi sastrawan muda, penerbitan jurnal, serta penyusunan antologi karya sastra dan penelitian sastra. (cha/jpnn)
Berita Selanjutnya:
KPID Sambut TV Pendidikan

JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) Dodi Nandika Sastra mengatakan, sastra dapat dijadikan wahana


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News