Satgas Antimafia Bola Minta JC Jangan Ragu untuk Lapor

Satgas Antimafia Bola Minta JC Jangan Ragu untuk Lapor
Wakil Satgas Antimafia Bola Brigjen Krishna Murti. Foto: Jawapos

jpnn.com, JAKARTA - Satgas Antimafia Bola ternyata sudah banyak menerima pengajuan justice collaborator (JC) untuk kasus match fixing dan match manipulation.

Mereka meminta, siapapun yang siap menjadi saksi pelaku, untuk tak ragu datang ke satgas yang dibentuk oleh Polri tersebut

Wakil Satgas Antimafia Bola Brigjen Krishna Murti mengakui bukan hanya Persibara dan Perseba Super Bangkalan

"Ada beberapa, sudah masuk justice collaborator. Kami berharap pengurus dan perangkat karena keterpaksaan atau pernah terlibat, berbicara saja untuk perbaikan sepak bola Indonesia lebih baik," ungkap pria yang gemar memakai kacamata itu.

Memang, yang terbaru dari kasus mafia bola ini adalah pelaporan dari Perseba Super Bangkalan. Mantan manajer Perseba Imron Abdul Fatah mengaku diminta mengirimkan sejumlah uang oleh Iwan Budianto (IB).

Transaksi ini terjadi pada Piala Soeratin, November 2009 silam. Saat itu, Perseba Bangkalan terpilih sebagai tuan rumah. Namun, IB disebut mengancam menganulir hal tersebut jika Imron tak mengirimkan sejumlah uang.

Imron menyebut IB meminta uang senilai Rp 140 juta. Imron sudah mengirim sebagian pada IB. IB kemudian meminta agar Imron menghubungi H, yang juga petinggi PSSI.

Seseorang berinisial H pun menurut Imron menyarankannya untuk segera mengirim kekurangan uang kepada IB yang saat itu menjadi Ketua BLAI. (dkk/jpnn)


Satgas Antimafia Bola ternyata sudah banyak menerima pengajuan justice collaborator (JC) untuk kasus match fixing dan match manipulation.


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News