Satgas Catat Perkantoran Masih Lemah Terapkan Protokol Covid-19

Satgas Catat Perkantoran Masih Lemah Terapkan Protokol Covid-19
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito. Foto: ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden

Pihak swasta diminta berinisiatif melakukan 3T yaitu testing, tracing dan pelaporan klaster. 

"Jangan merasa malu apabila ada (karyawan) yang positif. Karena orang-orang tersebut perlu dilindungi, dirawat agar sembuh dan sehat kembali," tegasnya.

Pihak swasta juga diingatkan untuk karyawannya yang positif Covid-19, akan ditanggung pemerintah biaya perawatan dan pengobatannya.

Bahkan warga negara asing (WNA) yang tidak memiliki BPJS Kesehatan akan juga ditanggung pemerintah.

Pemerintah katanya telah berupaya untuk mengutamakan keselamatan rakyat.

Bahkan pemerintah juga telah melakukan tes swab gratis berkala untuk tenaga kesehatan yang dimulai sejak 22 September 2020 diawali di wilayah Jabodetabek dan diikuti provinsi-provinsi lain dan didahulukan pada zona merah.

Upaya itu hendaknya menjadi contoh yang harus diikuti berbagai kantor dan instansi.

"Kami mohon agar seluruh perkantoran dapat menanggung biaya testing untuk karyawannya, dan melakukan penelusuran kontak, apabila terjadi kasus positif, serta melaporkannya kepada pemerintah daerah masing-masing," pintanya.

Pemerintah menilai perkantoran swasta masih lemah dalam menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News