Satgas Covid-19: Vaksin tidak Mengandung Magnet

Satgas Covid-19: Vaksin tidak Mengandung Magnet
Juru bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Bakti Bawono Adisasmito dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (28/5/2021). (ANTARA/ Zubi Mahrofi)

'Apabila Anda menyuntikkan partikel yang sangat magnetis, ukurannya akan sangat kecil, sehingga tidak akan ada kekuatan yang cukup untuk benar-benar menahan magnet yang menempel di kulit Anda," kata Palm sebagaimana dilansir dari laporan BBC.

Palm turut memaparkan koin dapat dengan mudah menempel di kulit karena ada minyak dan tegangan yang terkait dengan permukaan benda tersebut.

"Koin, bahkan mudah menempel di dahi, seperti yang sering kita lakukan saat kecil," kata dia.

Peneliti vaksin sekaligus profesor perkembangan biologi dan sel di Fakultas Kedokteran Universitas Northwestern Dr Thomas Hope menyebutkan vaksin Covid-19 pada dasarnya terdiri dari protein dan lipid, garam, air dan bahan kimia yang menjaga pH, sehingga tidak ada bahan apa pun yang dapat berinteraksi dengan magnet, merujuk laporan AFP.

Menurut lembar fakta yang disediakan oleh otoritas kesehatan di AS dan Kanada, vaksin Covid-19 yang tersedia (Pfizer, Moderna, Johnson & Johnson atau AstraZeneca) tidak ada yang mencantumkan bahan berbasis logam.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, di situs resmi mereka menegaskan tidak ada "pelacak" dalam vaksin. (antara/jpnn)

 

Satgas Covid-19 menegaskan bahwa vaksin Covid-19 tidak mengandung magnet. Jubir Satgas Covid-19 Wiku Bakti Bawono Adisasmito meminta masyarakat selalu memverifikasi informasi.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News