Satgas Ungkap Kendala Indonesia Belum Memenuhi Target WHO Untuk Tes Covid-19

Satgas Ungkap Kendala Indonesia Belum Memenuhi Target WHO Untuk Tes Covid-19
Dewi Nur Aisyah. Foto: covid19goid

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah menerangkan bahwa Indonesia masih belum bisa memenuhi standar WHO dalam melakukan tes corona.

Diketahui, WHO telah menetapkan standar tes Cobid-19 sebanyak 1.000 tes per 1 juta penduduk. Namun, sampai dengan November 2020, Indonesia baru mencapai 90,6 persen dari standar tersebut.

Menurut Dewi, belum tercapainya target ini dikarenakan penyebaran laboratorium untuk mengetes sampel Covid-19 masih belum merata di tanah air.

"Provinsi besar memiliki sebaran lab yang cukup banyak, seperti di DKI, Jatim, Jabar, tetapi lain halnya dengan Aceh, Riau, atau Jambi. Jumlah labnya kurang dari sepuluh, itu juga menjadi faktor,” kata Dewi dalam dialog Covid-19 Dalam Angka: Update Testing di Indonesia yang disiarkan kanal YouTube BNPB Indonesia, Rabu (2/12).

Meskipun demikian, lanjut Dewi, ada juga provinsi yang mampu melewati standar WHO meski labnya minim. Contohnya di Sumatera Barat yang hanya memiliki empat lab, namun tes corona mereka dua kali lipat dari standar organisasi kesehatan dunia itu.

Kendala lainnya adalah penurunan jumlah pemeriksaan pada pekan ketiga dan keempat Oktober yang disebabkan adanya masa libur panjang.

Namun, dia mengatakan pemerintah mampu meningkatkan kembali jumlah pemeriksaan.

"Pemeriksan menurun saat itu tetapi bounce back naik lagi. Sampai sekarang masih terus meningkat mencapai hingga 90 persen,” terang Dewi.

Namun apabila dilihat dari pemeriksaan mingguan tiap provinsi, justru ada 11 wilayah yang sudah mencapai target WHO.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News