Satu Guru Mengajar Enam Kelas Sekaligus

Satu Guru Mengajar Enam Kelas Sekaligus
Satu Guru Mengajar Enam Kelas Sekaligus
“Saya harus mengajar siswa dari kelas satu hingga kelas enam dalam waktu bersamaan,” kata Rony Hartono, 25, guru honorer SDN 10 Menantak.

Pemilik sapaan Otong ini tetap berupaya melaksanakan pekerjaan mulianya mengajar sekitar 80 orang muridnya dengan segala keterbatasan waktu. “Saya merasa terbebani mengajar semua mata pelajaran dari kelas satu hingga kelas enam. Tetapi mau diapakan, kondisinya sudah seperti ini,” ujar Otong lirih.

Otong yang lulusan D-2 Pendidikan Guru SD (PGSD) di Nanga Pinoh ini sudah mengabdikan dirinya selama empat tahun mengajar di sekolah itu. Hari-hari ia jalani dengan penuh tanggung jawab meski pendapatan dari mengajarnya hanya Rp 300 ribu sebulan. “Honor saya sebesar itu dari dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah, red),” kata Otong.

Siapa pun tentu saja akan bertanya. Selama ini apa yang diperbuat Pemprov Kalbar maupun Pemkab Sintang dalam mengurusi pendidikan" Hal ini sangat bertolak belakang dengan cita-cita pahlawan para pendiri bangsa. Terlebih di Menantak ini telah lahir seorang pahlawan asal Kalbar bernama Ali Anyang. Zaman memang sudah merdeka, tetapi tempat kelahiran sang pahlawan justru belum menikmati jerih payah pahlawan dalam merebut kemerdekaan.

SINTANG--Sebuah bangunan terbuat dari kayu berdiri di tengah-tengah perbukitan yang letaknya sangat terpencil. Itulah Sekolah Dasar (SD) Negeri 10

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News