Satu Keluarga Dibunuh

Satu Keluarga Dibunuh
Satu Keluarga Dibunuh
Peristiwa pembunuhan sadis tersebut tidak diketahui warga secara pasti, sebab rumah korban berada jauh dari rumah penduduk lainnya. Warga Dusun Pondok Tengah mengetahui pembunuhan setelah adanya pemberitahuan dari Pastina Beru Barus (56) yang tinggal di belakang rumah korban kepala dusun. Dengan cepat, kepala dusun melapor ke kepala desa dan selanjutnya melapor ke Mapolsek Namorambe.

Berita pembunuhan tersebut langsung tersebar ke seluruh warga Namorambe. Karena itu, dalam sekejab, warga Namorambe langsung berduyun-duyun mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP). Beberapa orang ibu-ibu langsung mengelarkan air mata begitu melihat kondisi keluarga Patar Ginting yang berprofesi sebagai tukang kusuk refleksi tersebut.

 "Kami juga kaget begitu mendengar kabar kalau keluarga Patar dibantai di rumahnya. Kami menduga motif pembunuhan ini adalah perampokan, sebab Patar merupakan orang baik. Setahu kami warga disini, dia tidak pernah memiliki musuh, karena orangnya juga sangat baik," ujar Rosma Beru Pandia (45) di lokasi kejadian kepada Sumut Pos.

Beru Pandia mengatakan, sosok Patar merupakan orang baik dan suka menolong orang. Sebagai tukang kusuk refleksi, Patar dikatakan tidak pernah mematok besar tarif kepada pasiennya, tapi sukarela dengan cara memasukkan ke kotak infak yang telah disediakan di tempat pengobatannya. "Saya juga sudah dua kali diobatinya dan langsung sembuh," katanya.

NAMORAMBE -- Satu keluarga berjumlah 3 orang dibunuh secara sadis di rumahnya Jalan Besar Namorambe Dusun Pondok Tengah, Desa Suka Mulia Hilir Kecamatan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News