Satu Kelurahan jadi Padang Lumpur

Satu Kelurahan jadi Padang Lumpur
Sejumlah warga meninggalkan perkampungan di wilayah Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018). Foto: HARITSAH ALMUDATSIR/JAWA POS

jpnn.com, PALU - Dua daerah terdampak gempa bumi berkekuatan 7,7 SR di Sulawesi Tengah pada Jumat malam (28/9) kondisinya cukup parah. Yakni Kelurahan Petobo, Kota Palu, dan Desa Jonooge, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi.

Kerusakan di dua wilayah tersebut, berdasar pengamatan Radar Sulteng (Jawa Pos Grup), cukup parah. Sebab, lokasi tersebut berubah menjadi lautan lumpur dan sebagian besar rumah maupun fasilitas umum tenggelam. Dari lokasi bencana, keluar sumber air bercampur lumpur dan saat kejadian, keluar bunyi ledakan. Sabtu siang satu jenazah ditemukan bersama satu orang yang selamat.

Berdasar identifikasi pihak Rumah Sakit Tora Belo Sigi, jenazah perempuan diidentifikasi bernama Ibu Tumiran, 60, dan korban selamat Kodzin, 25. Dua korban terseret pusaran air bercampur lumpur sejauh sekitar 10 km.

Sedangkan satu korban sebelumnya bernama Zainal Abidin, 46, belum dimakamkan dan masih disimpan di kamar jenazah. ”Belum ada pegawai yang mau mengurus jenazah sehingga korban belum dimakamkan,” kata Sul, keluarga korban.

Sul menceritakan, jenazah Zainal Abidin ditemukan di reruntuhan rumah dalam posisi memeluk bayi yang selamat. Sedangkan istrinya, Dewi, juga selamat, tapi mengalami luka-luka dan kakinya patah. Sejak kemarin, tiga korban yang selamat maupun meninggal masih berada di RS Tora Belo Sigi bersama puluhan korban selamat lainnya. Perawatan dilakukan di luar ruangan dengan menggunakan tenda seadanya.

Diperoleh informasi, akses menuju lokasi bencana di Desa Jonooge masih lumpuh. Banyak badan jalan yang terbelah dan berubah jadi gundukan. Jembatan pun ambruk dan rusak berat. Satu-satunya akses harus memutar via pinggiran Pegunungan Paneki.

Sementara itu, wilayah Kota Palu yang hingga Minggu (30/9) juga belum tersentuh proses evakuasi adalah Kelurahan Petobo. Hampir satu kelurahan wilayah tersebut berubah menjadi padang lumpur.

Perumahan BTN dan permukiman penduduk setempat dilumat air bercampur lumpur yang berasal dari perut bumi. Material rumah bercampur kendaraan berserakan hingga menggunung.

Usai terdampak gempa, Kelurahan Petobo berubah menjadi lautan lumpur dan sebagian besar rumah maupun fasilitas umum tenggelam lumpur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News