Satu Menteri Melbourne Dipecat dan Dua Mundur, Mengapa Terjadi Begitu Cepat?

Satu Menteri Melbourne Dipecat dan Dua Mundur, Mengapa Terjadi Begitu Cepat?
Marlene Kairouz menjadi menteri ketiga yang mundur di Victoria dalam beberapa hari terakhir. (Facebook)

Selain itu ada juga tuduhan jika Adem terlibat dalam apa yang disebut sebagai 'branch staking'.

Dalam politik di Australia, 'branch staking' mengacu pada kegiatan yang dilakukan oleh beberapa politisi untuk merekrut warga untuk menjadi anggota partai, namun diarahkan untuk memilih calon tertentu dalam pemilu.

Praktek ini sebenarnya tidaklah melanggar hukum, kecuali jika anggota partai yang baru tersebut memberikan nama dan alamat palsu atau memalsukan tanda tangan ketika menyerahkannya ke Komisi Pemilihan Australia (AEC).

Hari Senin (15/o6), Kepala negara bagian Victroia, Premier Daniel Andrews memutuskan untuk memecat Adem.

Adem sebelumnya meminta maaf 'sepenuhnya' atas bahasa yang digunakan saat menghina rekannya sendiri, namun mengatakan akan membela diri mengenai tuduhan melakukan 'branch staking'.

Dalam waktu beberapa jam, Adem mengundurkan diri dari keanggotaan partai, setelah Ketua Partai Buruh di tingkat nasional, yakni Anthony Albanese mendukung usaha untuk memecatnya dari partai.

Setelah pemecatan Adem, rekannya Robin Scott, yang juga namanya disebut dalam tayangan Channel Nine, mengundurkan diri sebagai asisten menteri keuangan dan mengatakan yakin jika penyelidikan kasus ini akan menemukan dirinya tidak bersalah.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan hari Selasa (16/06), Marlene Kairouz, yang namanya juga disebut di program '60 Minutes' mengatakan mundur dari kabinet, karena menurutnya tuduhan tersebut membuat perhatian pemerintah terganggu.

Setelah disibukkan dengan pandemi COVID-19 selama beberapa bulan terakhir, politik di negara bagian Victoria, Australia, menghangat dalam beberapa hari terakhir dengan mundurnya tiga menteri sejauh ini

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News