Sayap RSS

Oleh Dahlan Iskan

Sayap RSS
Dahlan Iskan. Ilustrasi: Jawa Pos

Caranya pun sangat militan. Satu orang anggota RSS harus membuat daftar 100 orang pemilih.

Orang itulah yang bertanggungjawab: 100 orang itu akan mencoblos BJP. Termasuk pagi-pagi harus membangunkan mereka. Di hari pencoblosan. Bahkan harus mengantarkan mereka ke TPS. Dengan kendaraan RSS.

Semua itu dibalut dengan isu tunggal: demi kejayaan agama.

Putusan masuk ke politik pun tidak mudah. Sulit mencari partai yang seide. Yang mau memperjuangkan agama secara total.

Politik dianggap terlalu kompromistis. Politik itu kotor. Seperti toilet. 

Namun mereka juga sadar. Tanpa politik sulit mencapai tujuan perjuangan. Dengan politik misi RSS mudah tercapai. Syaratnya: harus menang pemilu. Agar bisa mengendalikan negara.

"Kalau politik itu kotor kitalah yang harus membersihkan," ujar tokoh RSS, seperti dikutip New York Times.

Akhirnya RSS masuk politik. Dicarilah partai yang mau didukung RSS. Dengan kontrak: harus menjadikan India negara Hindu sepenuhnya.

Mereka menyebutnya bukan 'menunggangi agama'. Justru dengan sengaja membawa bendera agama. Untuk memenangi pemilu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News