SBY Akui Capres yang jadi Superstar

SBY Akui Capres yang jadi Superstar
Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu Ketum PAN Zulkifli Hasan di rumahnya di Mega Kuningan, Jakarta, Rabu, untuk penjajakan berkoalisi pada Pilpres 2019.

Presiden ke-6 RI itu menerangkan, Partai Demokrat dan PAN bersepakat melakukan komunikasi politik secara intens hingga 10 Agustus mendatang. Jika kedua partai ditakdirkan berkoalisi, maka yang harus dilakukan adalah visi dan misi lima tahun mendatang.

SBY menegaskan bahwa kedua partai tidak membahas power sharing, bagi-bagi kursi, dan soal capres-cawapres. Etikanya, kata dia, sosok cawapres akan diserahkan kepada capres yang nantinya akan diusung. “Kami hormati capres,” ungkap politikus asal Pacitan itu.

Menurut dia, capres mempunyaI independensi dalam memilih cawapres. SBY menerangkan, yang menjadi superstar dalam pemilu adalah capres. Maka, suara capres harus didengar.

Presiden yang menjabat dua periode tidak tahu apakah nanti akan berkoalisi dengan PAN. Yang jelas kedua partai mempunyai chemistry atau kecocokan.

Setelah bertemu dengan PAN, apakah Demokrat akan menjalin komunikasi dengan PKS? Ayah dua anak itu mengatakan, seharusnya yang lebih aktif berkomunikasi dengan PKS adalah Prabowo. Demokrat, kata SBY, tetap membuka pintu koalisi dengan partai lain. Selama ini, hubungan Demokrat dengan PKS berjalan dengan baik.

Zulkifli tidak terlalu banyak berkomentar. Dia membenarkan bahwa kedua partai tidak membahas capres – cawapres. “Kami membahas situasi terkini. Indonesia mau dibawa ke mana,?” ungkapnya.

PAN juga terus melakukan manuver. Sehari sebelumnya, Zulkifli bertemu dengan Jokowi. Padahal PAN sudah santer disebut berkoalisi dengan Partai Gerindra dan PKS.

SBY usai bertemu dengan Zulkifli Hasan mengatakan, Demokrat dan PAN akan jalin komunikasi secara intens menghadapi Pilpres 2019.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News