SBY dan 20 Menteri Hadiri Akad Nikah Putri Sultan

SBY dan 20 Menteri Hadiri Akad Nikah Putri Sultan
SBY dan 20 Menteri Hadiri Akad Nikah Putri Sultan
Air tersebut berasal dari Dalem Bangsal Sekar Kedhaton, Dalem Regol Manik Hantoyo, Dalem Bangsal Manis, Dalem Regol Gapura, Dalem Regol Kasatriyan, Dalem Kasatriyan Kilen, dan Gadri Kasatriyan. Air tujuh sumber itu ditaburi Kembang Setaman yang terdiri mawar, melati, kanthil, dan kenanga.

Juga disiapkan konyoh (lulur atau bedak basah dibuat dari tepung beras dan kencur), manca atau panca, landa merang, santen kanil, air asem, dan dua butir kepala tua. Selain itu ada juga daun-daunan yang terdiri daun kluwih, daun kara, daun apo-apo, daun awar-awar daun turi, daun dadap srep, alang-alang, dan duri kemarung. Tidak lupa?kendi atau klenting. Kendi berisi air bersih untuk menutup dan mengakhiri upacara siraman.

Siraman pertama dilakukan GKR Hemas (ibunda) dengan menyiram pada bagian rambut Bendara. Wakil Ketua DPD RI itu melanjutkan siraman ke pundak putri bungsunya dan bagian tubuh lain. Siraman dilanjutkan calon besan Hj. Nurbaiti Helmi diikuti kerabat Kraton seperti GBRAy Murdokusumo, BRA Puruboro, dan Nyai Kanjeng Raden Penghulu Dipodiningrat.

GKR Pembayun menuturkan, untuk upacara siraman sebetulnya jumlah orang yang memandikan tidak dibatasi dan asal jumlahnya ganjil. Meski begitu tokoh yang melakukan siraman harus benar-benar orang terpilih, yaitu mempunyai budi pekerti yang dapat dijadikan teladan. Sebab yang menyiram akan menjadi teladan bagi pernikahan kedua pasangan," ujar Pembayun. Siraman ini diakhiri juru rias atau sesepuh (orang yang dituakan) dengan memecah kendi atau klenthing dari tanah liat.

JOGJA--Jika semuanya berjalan lancar, prosesi akad nikah puteri bungsu Raja Jogja Sultan Hamengku Buwono X GKR Bendoro dan KPH Yudanegara, akan dilaksanakan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News