SBY Dianggap Abaikan Penanganan Krisis Pangan
Selasa, 16 Agustus 2011 – 14:52 WIB
Wakil Sekjen Partai Persatuan Pembangunan ini menerangkan, krisis pangan tidak boleh dianggap sepele oleh pemerintah. Pasalnya, permintaan pangan akibat kenaikan konsumsi yang disebabkan pertambahan penduduk dan naiknya konsumsi pangan ternyata tidak diimbangi dengan produktivitas tanaman pangan.
Selain dinilai tidak memprioritaskan masalah krisis krisis pangan, pemerintah juga dinilai politisi kelahiran Kalimantan Selatan ini salah mengambil kebijakan terutama terkait impor beras.
"Pemerintah melalui Bulog lebih memilih mengimpor beras dari Vietnam dan negara lainnya daripada membeli gabah dan beras petani. Ini pertanda bahwa Presiden SBY kurang tanggap terhadap krisis dan cenderung tidak mengiginkan petani menjadi sejahtera. Padahal petani sekarang secara konstan pendapatannya terus menurun dan diprediksi akan terus terjadi hingga tahun 2020," cetusnya. (tas/jpnn)
JAKARTA - Pidato Kenegaraan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dalam rangka Hari Ulang Tahun RI yang ke 66 dihadapan anggota MPR/DPR/DPD menuai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- SGAR Bakal jadi Tonggak Penting Industri Aluminium dari Hulu sampai Hilir
- Gelar CVC di 2 Wilayah Ini, Jadi Upaya Pengawasan & Perbaikan Layanan Bagi Bea Cukai
- Menko Airlangga Berharap Lotte Chemical Jadi Stimulus Industri Petrokimia Hilir Lokal
- Dukung Kesuksesan KTT WWF di Bali, PLN Indonesia Power Siapkan Pasokan Listrik Andal
- ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah
- BRI Dinobatkan jadi Market Leader versi Euromoney Trade Finance Award 2024