SBY Didesak untuk Minta Maaf

SBY Didesak untuk Minta Maaf
SBY Didesak untuk Minta Maaf
JAKARTA –Pernyataan SBY yang mengkaitkan pengeboman JW Marriot dan Ritz Carlton dengan kelompok yang tidak puas terhadap hasil pilpres kembali menyolidkan kubu Mega-Prabowo dan JK-Wiranto. Mereka menganggap tuduhan itu salah alamat. Karenanya, SBY harus segera mengklarifikasi dan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.

’’Kami berharap SBY menunjukkan sikap kenegarawanan dengan meminta maaf,’’ kata Sekretaris Umum Tim Kampanye Nasional Mega-Prabowo, Fadli Zon, di Jakarta, Senin (20/7). Fadli menduga pernyataan emosional presiden keluar setelah mendapat masukan yang tidak benar dari penasihatnya.

Padahal, efeknya sungguh fatal. Tudingan SBY telah menciptakan kebingungan di tengah masyarakat dan perpecahan politik. Meskipun tidak eksplisit menyebut nama, Fadli menilai pernyataan SBY sudah jelas mengarah salah ke satu pasangan capres-cawapres pesaingnya. ’’Tidak butuh interpretasi macam-macam. Sudah jelas kok arahnya kemana,’’ cetus Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu.Desakan senada juga disampaikan jubir tim sukses JK-Wiranto, Yuddy Chrisnandi. ’’Semua publik awam dengan mudah membuat penafsiran, kalau tidak JK-Win ya Mega-Pro,’’ kata kader muda dari Partai Golkar itu.

Menurut dia, selaku kepala negara, SBY sangat ceroboh membeberkan laporan intel yang kebenarannya belum bisa dibuktikan. Ini berbahaya, karena berpotensi menimbulkan keresahan. ’’Bayangkan orang-orang  sekaliber Jusuf Kalla, Megawati, Prabowo, dan Wiranto yang disebut negarawaran dan percaya sistem demokratis ternyata dituduh penyebar terror,’’ sesalnya.

JAKARTA –Pernyataan SBY yang mengkaitkan pengeboman JW Marriot dan Ritz Carlton dengan kelompok yang tidak puas terhadap hasil pilpres kembali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News