SBY Diingatkan agar Jangan Membuka LPI

SBY Diingatkan agar Jangan Membuka LPI
SBY Diingatkan agar Jangan Membuka LPI
JAKARTA - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ikrar Nusa Bhakti, mengingatkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk tidak terlibat dalam polemik seputar Liga Primer Indonesia (LPI). Menurutnya, SBY tidak perlu membuka (acara) digulirkannya LPI, di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (8/1) besok.

Bila itu dilakukan, menurut Ikrar, maka akan mencoreng nama SBY sendiri. "Gak pantas kalau SBY datang untuk membuka. Harus menjaga namanya," kata Ikrar Nusa Bhakti, dalam acara refleksi akhir tahun di Kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam), Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (7/1).

Turut hadir pula dalam acara refleksi ini sejumlah pejabat, di antaranya Tifatul Sembiring (Menteri Komunikasi dan Informasi), Gamawan Fauzi (Menteri Dalam Negeri), Basrief Arief (Jaksa Agung), serta pengamat lain seperti Yudi Latief (Reform Institute). Dalam pertemuan itu, juga dibicarakan persoalan isu keamanan dan penanganan dugaan pelanggaran HAM yang terjadi di Papua.

Sebelumnya, SBY memang sempat dikabarkan akan membuka LPI, yang merupakan semacam liga tandingan dari Liga Super Indonesia yang sejauh ini telah berlangsung. Namun, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) sebagai induk organisasi resmi, tidak mengakui, bahkan menganggap ilegal kompetisi tersebut. (kyd/awa/jpnn)

JAKARTA - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ikrar Nusa Bhakti, mengingatkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News