SBY Klaim Upayakan Diplomasi untuk Etnis Rohingnya
Sebut Sebagai Konflik Horisontal
Minggu, 05 Agustus 2012 – 05:54 WIB
Di bagian lain, setelah Abu Bakar Baasyir mengirim surat terbuka untuk Jenderal Thein Sein, penjagaan di rutan Bareskrim diperketat. Bahkan, makanan dari luar yang biasanya boleh diantarkan langsung kini harus dititipkan."Penjagaan diperketat, keluarga dan orang orang dekat ustad tak bisa menemui. Polri seperti mendapat tekanan dari Myanmar," ujar juru bicara Jamaah Ansharut Tauhid Sonhadi kemarin.
Dua hari lalu Baasyir memang mengirim surat yang diantarkan anggota jamaahnya ke Kedutaan Myanmar di Jakarta. Isinya juga tegas. "Ustad merestui pemuda-pemuda yang hendak menolong saudaranya Rohingnya yang sedang dizalimi di Myanmar," katanya.
Dalam salinan surat yang diterima Jawa Pos, Baasyir mengingatkan ummat Budha di Indonesia bisa hidup rukun dan damai dengan kami yang masyoritas Muslim. Mereka tidak pernah sedikitpun kami dzalimi, bahkan mereka bebas mengamalkan keyakinannya, tidak kami ganggu. "Islam mendidik kami agar berlaku adil dan baik meskipun kepada orang non muslim yang tidak memerangi kami," tulis Baasyir.
Dia mendesak pemerintah Myanmar menghentikan kezaliman berupa pengusiran, pembantaian terhadap ummat Islam di Myanmar. "Jika seruan ini tidak kalian dengar, Demi Alloh! telah nyata hancurnya negeri-negeri congkak di tangan mujahidin dengan izin Alloh," tulis Baasyir.
BOGOR - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya buka suara secara langsung terkait pembakaran perkampungan dan pengusiran terhadap etnik Rohingnya
BERITA TERKAIT
- Hadiri Sidang Etik, Nurul Ghufron Mengaku Santai
- Bakamla RI Menjemput 18 Nelayan Indonesia di Australia, Lihat
- Inilah 3 Instansi dengan Formasi CASN 2024 untuk Lulusan SMA Terbanyak
- Lestari Moerdijat Sebut Banyak Hal Menguntungkan Jika Kesetaraan Gender Diwujudkan
- Terima Forum Aktivis Nasional, Bamsoet Dukung Ajang Tribute to Akbar Tandjung
- Babinsa di Pulau Terluar Terima Penghargaan dari BKKBN, Danrem Brigjen TNI Antoninho Ikut Bangga