SBY Sarankan Kampanye Tanpa Dangdut
Rabu, 16 Januari 2013 – 07:16 WIB
"Jangan seperti pilih kucing dalam karung. Bagusnya, rakyat juga tahu siapa yang dipilih. Media massa juga jangan tebang pilih, berikan ruang untuk perkenalkan masing-masing calon ,"tuturnya
Sebab, lanjut SBY, pilpres tahun depan bakal menerapkan sistem pemilihan langsung. Menurut dia, sistem semacam itu memiliki sejumlah tantangan. Salah satunya, kandidat capres harus lebih dikenal oleh rakyat. Di samping itu, ada yang berbeda dari pemilu-pemilu sebelumnya. Yakni, tidak adanya calon incumbent yang bakal maju dalam pilpres 2014.
"Suka atau tidak suka, ini (sistem) yang kita pilih. Model seperti ini sudah dua kali diterapkan pada dua pemilu sebelumnya. Menurut lembaga internasional, pemilu dengan sistem seperti ini bisa berlangsung fair dan demokratis. Tapi saya ingatkan, dengan sistem ini, kandidat harus dikenal oleh rakyat. Yang jelas medan politik akan luas sekali," lanjutnya.
Selain menyoroti soal sistem, SBY juga mengingatkan partai politik terkait cara berkampanye. Dia memaparkan, sebaiknya, kampanye dengan jumlah ratusan ribu orang, mulai dikurangi.
JAKARTA - Menjelang pemilu presiden (pilpres) 2014, diperkirakan jumlah capres dan cawapres yang berpartisipasi cukup banyak. Menurut Presiden Susilo
BERITA TERKAIT
- Ingat, PPK Harus Kerja Sesuai Aturan
- PDIP Berpeluang Usung Seno di Pilgub DKI Jakarta
- Pilkada DKI Jakarta: PDIP Kantongi 8 Nama, Ada Ahok dan Djarot hingga Andika Perkasa
- Atasi Permasalahan Mendasar Dunia, Putu Supadma Rudana Prakarsai Kaukus Air di DPR RI
- Rakernas V, PDIP Bahas Sikap dan Posisi Partai di Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Kumpul Tengah Malam, Petani Purbalingga Sepakat Dukung Sudaryono Jadi Gubernur Jateng