SBY Tak Cocok Jadi Simbol Kesejahteraan

SBY Tak Cocok Jadi Simbol Kesejahteraan
KUNJUNGAN - Salah satu kunjungan Presiden SBY didampingi Ny Ani Yudhoyono ke daerah, beberapa waktu lalu. Foto: Masri/Rakyat Bengkulu.
Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo menilai sah-sah saja usul SBY sebagai simbol bapak kesejahteraan itu. Menurut dia, setiap warga berhak mengusulkannya. Tapi, dengan nada menyindir, dia meyakini bahwa SBY masih belum berkenan. "Sebab, peningkatan kesejahteraan rakyat sebagaimana janji kampanye pilpres dan pidato pelantikan presiden periode kedua sampai sekarang belum menunjukkan hasil optimal," ungkap ketua Fraksi PDIP di DPR itu.

Tjahjo menyatakan bahwa angka kemiskinan masih cukup tinggi. Angka pengangguran juga belum menunjukkan perbaikan dan penurunan yang signifikan. Sementara itu, program-program kesejahteraan rakyat seperti PNPM dan dana BOS masih menggunakan dana utang, belum dana penerimaan mandiri.

"Saya kira, usul tersebut bisa disampaikan lagi saat berakhirnya jabatan beliau pada 2014 sambil kita evaluasi kembali keberhasilannya selama sepuluh tahun pemerintahan ini ke depan," ujar Tjahjo.

Ketua DPR yang juga Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie menolak menanggapi wacana yang dilontarkan Cides tersebut. "Soal itu, biar masyarakat saja yang menilai," katanya setelah salat Jumat di masjid DPR kemarin. (bay/pri/c5/agm)

JAKARTA - Legasi atau simbol Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai bapak kesejahteraan ditanggapi berbagai pihak. Legasi yang diberikan Center


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News