SBY Telepon TKI Korban Perkosaan

Pemerintah Tanggung Biaya Pengobatan

SBY Telepon TKI Korban Perkosaan
SBY Telepon TKI Korban Perkosaan
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali menunjukkan keprihatinan terhadap nasib Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia. Difasilitasi KBRI Malaysia, SBY melakukan pembicaraan via telepon internasional dengan Winfaidah, 26, TKI asal Lampung yang menjadi korban penganiayaan dan perkosaan majikan di Penang, Malaysia.

"Presiden menyampaikan agar ibu Winfaidah bersabar dalam menjalani perawatan hingga benar-benar pulih dan memastikan bahwa semua pembiayaan RS akan ditanggung pemerintah," ujar juru bicara Presiden bidang hubungan internasional, Teuku Faizasyah di Jakarta kemarin (19/9).

Winfaidah kini mengalami depresi berat seteah mendapat pemukulan dan pemerkosaan. Tak hanya itu, wanita itu juga tidak berdaya karena diseterika pada bagian dada dan punggung hingga ada salah satu jari tangannya yang putus. Wanita itu lantas dibuang majikan di jalan raya. Pekan lalu pada (13/9) dia ditemukan warga setempat dan PDRM wilayah Penang langsung melarikannya ke rumah sakit. Setelah pulih dari depresi, Winfaidah kemudian menceritakan kejadian yang menimpanya kepada polisi.

Atas laporan tersebut, Kepolisian Penang kemudian menghubungi KBRI di Kuala Lumpur dan menangkap pasangan suami istri majikan Winfaidah pada Jumat (17/9) kemarin. "Presiden memerintahkan Dubes Da"i Bachtiar memastikan proses hukum berlangsung dengan adil. Presiden juga mengapresiasinya warga dan polisi setempat atas pertolongan pertama yang mereka berikan," tutur Faizasyah.

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali menunjukkan keprihatinan terhadap nasib Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia. Difasilitasi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News