Scalping atau Day Trading, Gaya Mana yang Paling Cocok untuk Trader?

Bagi orang yang lebih tenang, scalping akan terkesan terlalu agresif. Kebutuhan untuk bereaksi cepat pada perubahan kondisi pasar bisa jadi tidak nyaman.
Trading intraday lebih cocok untuk orang plegmatis/melankolis. Transaksi jauh lebih sedikit sehingga ada waktu untuk membuat keputusan, dan posisi dapat dibiarkan terbuka lebih lama.
Dari perspektif psikologi trading, yang tak kalah penting adalah profit dalam setiap trading lebih besar.
Trader dengan gaya intraday tidak bangun pada pukul 5 pagi dengan pikiran bahwa mereka melewatkan semua titik entry.
Sebaliknya, jadwal mereka dibuat sedemikian rupa sehingga punya waktu untuk tidur, tidak terburu-buru, dan dapat menyeimbangkan trading dengan kehidupan pribadi.
Praktik kedua gaya trading tersebut ketika, ketika diasah dengan latihan, dapat menghasilkan profit besar baik dalam jangka pendek maupun panjang.
Setiap trader adalah individu dengan kepentingan tersendiri di pasar. Untuk mencapai tujuan tersebut, mereka dapat mencoba beragam gaya dan strategi trading dan memutuskan mana yang paling sesuai. (ddy/jpnn)
Ada dua gaya yang paling populer saat ini adalah scalping dan day trading. Simak selengkapnya.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Pintu Gelar Trading Competition 2025 Berhadiah Rp100 Juta, Yuk Ikutan!
- Resmi Diluncurkan di Indonesia, KVB Menyediakan Pengalaman Trading yang Teregulasi
- Ethereum & USDT Berkontribusi Signifikan pada Pertumbuhan Ekosistem Kripto di Indonesia
- Harga Emas Melonjak, Didimax Buka Edukasi Trading Gratis
- Gotrade & TradingView Kolaborasi Menghadirkan Revolusi Trading
- Pluang Sukses Raih Lebih dari 10.000 Peserta di Ultimate Trading Championship Dalam 3 Minggu