SDN di Tangsel Terancam Disegel

SDN di Tangsel Terancam Disegel
SDN di Tangsel Terancam Disegel
Jaudi mengatakan pihak keluarga masih memberikan tenggang waktu kepada Pemkot Tangsel hingga 30 Juni 2011 untuk menyelesaikan permasalahan ini. ”Jika tidak dibayar sampai 30 Juni, dengan sangat menyesal kami akan menyegel gedung sekolah. Karena lahan itu merupakan milik keluarga saya. Soal  berapa biaya ganti ruginya, saya siap menerima tawaran Pemkot Tangsel,”  ujarnya juga.

Untuk diketahui, pasaran harga tanah di Kota Tangsel pasca dimekarkan dari Kabupaten Tangerang tiga tahun lalu langsung meroket. Diperkirakan, harga tanah per meter di wilayah Pamulang mencapai antara Rp 2-4 juta per meternya saat ini. 

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangsel, Mathoda mengaku sudah mengetahui ancaman penyegelan terhadap SDN Ciledug Barat. Dia juga mengatakan masih mengkaji dahulu kebenaran klaim yang dilakukan Jaudi. ”Secepatnya akan kami lakukan kajian. Sejauh ini kegiatan belajar mengajar tidak terganggu,” terangnya kepada INDOPOS (JPNN Group).

Kepastian yang dimaksud kata Mathoda terkait klaim surat-surat yang dimiliki Jaudi. Selanjutnya, surat tersebut akan disamakan dengan arsip yang dimiliki Pemkot Tangsel. Pasalnya, ungkap Mathoda juga, bangunan sekolah negeri dan lahan umum milik daerah pasti memiliki kelengkapan surat-surat dan tercatat. 

TANGSEL - Bangunan SDN Ciledug Barat yang berdiri di lahan seluas 1035 meter terancam disegel. Pasalnya, Jaudi yang mengklaim pemilik lahan sekolah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News