Sebagai Shock Therapy, Tersangka Korupsi Harusnya Diborgol
Minggu, 14 Agustus 2011 – 23:52 WIB
JAKARTA - Pemulangan buronan Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK), M Nazaruddin bisa menjadi jalan untuk memberikan shock therapy bagi tersangka kasus korupsi yang lain. Pasalnya, saat dipulangkan tangan kiri Nazaruddin yang berstatus tersangka kasus suap wisma atlet Sea Games di Jakabaring, Palembang, diborgol bersama dengan tangan kanan aparat yang menggelandangnya.
Terkait dengan hal ini, Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), Emerson Yuntho mengatakan pemulangan mantan Bendahara umum DPP Partai Demokrat M Nazaruddin sebaiknya dijadikan momentum bagi KPK untuk memperlakukan hal serupa dengan tersangka korupsi. Menurutnya, penggunaan borgol bagi tersangka korupsi selama pemerikasan bisa menjadi shock theraphy.
"Kasus Nazaruddin bisa jadi peluang terapkan kebijakan memborgol pelaku selama proses pemeriksaan untuk shock theraphy," kata Emerson Yuntho melalui pesan pendeknya kepada JPNN di Jakarta, Minggu (14/8).
Menurut Emerson, selain memborgol para tersangka selama pemeriksaan, KPK juga harusnya menerapkan kebijakan kepada semua tahanan KPK untuk mengenakan baju khusus tahanan KPK. "Seharusnya ini direalisasikan," katanya. (awa/jpnn)
JAKARTA - Pemulangan buronan Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK), M Nazaruddin bisa menjadi jalan untuk memberikan shock therapy bagi tersangka kasus
BERITA TERKAIT
- Human Initiative Targetkan'Sebar Kurban' Jangkau Pelosok dan Wilayah Krisis Kemanusiaan
- Wamenaker Afriansyah Meyakini 3 Hal Ini Kunci Kesuksesan dalam Karier dan Kehidupan
- DJP Dinilai Tidak Sepenuhnya Melakukan Pembinaan pada Wajib Pajak
- Ikatan Alumni Smandel Gelar Halalbihalal Bernuansa Betawi
- Besok, Presiden Jokowi akan Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik di Banyuwangi
- Bea Cukai Jalin Komunikasi dengan Perusahaan Penerima Fasilitas di 3 Wilayah Ini