Sebagian Orang Tidak Bisa Divaksinasi, Siapa Saja Mereka?

Sebagian Orang Tidak Bisa Divaksinasi, Siapa Saja Mereka?
Australia diharapkan menyetujui secara bersyarat vaksin COVID-19 pertamanya pada akhir Januari 2021, menjelang peluncurannya pada Maret.
Sebagian Orang Tidak Bisa Divaksinasi, Siapa Saja Mereka? Photo: Professor Kristine Macartney, Direktur Pusat Penelitian dan Pengawasan Imunisasi Nasional (NCIRS). (Supplied NCIRS)

 

Di Inggris, otoritas kesehatan telah menyarankan orang dengan riwayat anafilaksis untuk tidak mendapatkan vaksin Pfizer-BioNTech, setelah dua orang dengan riwayat alergi mengalami reaksi parah terhadap suntikan tersebut.

Para ahli mengatakan vaksin ini tidak mengandung bahan apa pun yang biasanya menyebabkan reaksi alergi, dan saran kehati-hatian yang diberikan masih bisa berubah setelah peneliti memahami lebih lanjut penyebab reaksi ini.

Di Amerika Serikat, di mana vaksin Pfizer-BioNTech juga telah disetujui untuk penggunaan darurat, Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) mengatakan orang dengan alergi serius dapat dengan aman divaksinasi dengan pemantauan ketat selama 30 menit setelah menerima suntikan.

Di Australia, wewenang rekomendasi keamanan terkait vaksin apapun yang disetujui secara bersyarat atau resmi ada di tangan Therapeutic Goods Administration (TGA).

Sejauh ini, tidak ada reaksi alergi serius yang dilaporkan dalam uji klinis untuk vaksin Oxford-AstraZeneca atau vaksin Moderna (yang bisa tersedia di Australia melalui perjanjian COVAX Pemerintah.

Bagaimana dengan orang yang immunocompromised?

Selain dari orang-orang dengan alergi parah, kelompok orang lain yang kadang-kadang disarankan untuk tidak diimunisasi adalah mereka yang secara signifikan mengalami gangguan kekebalan tubuh atau immunocompromised.

Ini termasuk orang yang sedang menjalani perawatan yang menekan sistem kekebalan, seperti kemoterapi, dan mereka yang baru saja menjalani transplantasi organ atau sumsum tulang.

Program vaksinasi COVID-19 dalam usaha untuk memutus rantai wabah virus corona sudah mulai berjalan di beberapa negara

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News