Sebelum Deadlock, Satu Calon Ketum HIPMI Sudah Unggul

jpnn.com - JAKARTA - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) pekan lalu menggelar musyawarah nasional (munas) di Bandung untuk memilih kepengurusan baru periode 2015-2018. Alih-alih berhasil memilih ketua umum baru, munas XV HIPMI yang dibuka Presiden Joko Widodo itu justru berakhir buntu alias deadlock seusai 33 pengurus daerah menyampaikan pandangannya dalam sidang pleno II.

Deadlock terjadi justru sebelum proses pemilihan ketua umum digelar. Namun, ada kubu calon ketua umum HIPMI yang disebut sebenarnya sudah unggul dari jumlah dukungan.

Adalah Umar Lessy dan Benny Batubara selaku pimpinan sidang pleno II di munas HIPMI yang membeber dukungan untuk para calon ketua umum. Menurut Umar, dukungan salah satu calon ketua umum, Bahlil Lahadalia paling banyak dibanding dua kandidat lainnya, yakni Bayu Priawan Djokosoetono dan Andhika Anindyaguna

Umar lantas merujuk pada catatan pimpinan sidang dalam sesi sidang pleno II. “Ada 13 pengurus daerah yang menyatakan mendukung Bahlil," katanya di Jakarta, Minggu (18/1).

Selain itu, ada 12  pengurus daerah HIPMI mendukung Bayu. Sementara satu dukungan untuk Andhika. “Sisanya ada tujuh pengurus daerah lainnya  belum menyampaikan dukungan,” beber Umar.

Dari catatan yang dipegang Umar, dukungan untuk Bahlil datang dari pengurus HIPMI Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, Banten, Jawa Timur, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara dan Papua.

Adapun dukungan untuk Bayu berasal dari pengurus HIPMI Aceh, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Bali dan Nusa Tenggara Timur. Sedangkan satu-satunya dukungan untuk Andhika berasal dari HIPMI DKI Jakarta.

“Tujuh pengurus HIPMI daerah yang dalam sidang pleno II  belum menyatakan sikap adalah Kalimantan Timur, Aceh, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Papua Barat, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta,” sebut Umar.