Sebelum Meninggal, Bocah Terduga Rabies Takut Cahaya, Air, Udara
jpnn.com - PIHAK RS Sanglah, Denpasar Bali memang belum bisa memberikan keterangan apakah bocah asal Karangasem NKA, 9, yang telah meninggal pada Jumat (31/10) positif rabies. Menurut Kasubag Humas RS Sanglah dr Kadek Nariyantha hasil pemeriksaan NKA belum keluar.
“Kami belum bisa meberikan keterangan,” kata Nariyantha kemarin (. Namun berdasarkan informasi yang dikumpulkan Radar Bali (JPNN Group), saat dirujuk dari RSUD Karangasem ke RS Sanglah beberapa waktu lalu NKA mengalami ketakutan berlebih terhadap cahaya, air dan udara. Gejala itu mirip degan pasien yang diduga rabies.
Apalagi sekitar dua bulan lalu NKA didigit anjing di bagian kaki kanannya. Sayangnya, dia tak mendapatkan penanganan yang serius. Lukanya hanya dibersihkan di rumah dan tidak diberi vaksi antirabies.
Nah, sepuluh hari kemudian anjing yang menggigit NKA ditemukan mati. Baru pada Jumat (24/10) korban dibawa ke puskesmas Kubu dengan keluhan gangguan saluran kencing. Hingga akhirnya muncul gejala rabies pada NKA pada (28/10).
Keluarga pun membawanya ke RSUD Karangasem dan langsung di rujuk ke RS Sanglah. Namun apa daya NKA mengembuskan nafas terakhirnya pada Jumat (31/10). (fil/zul/wan/yes/mas/jpnn)
PIHAK RS Sanglah, Denpasar Bali memang belum bisa memberikan keterangan apakah bocah asal Karangasem NKA, 9, yang telah meninggal pada Jumat (31/10)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Polisi Serius Berantas Pertambangan Bijih Timah Ilegal, Penampungnya Juga Ikut Disikat
- Kabar Terbaru Pembangunan Tol Trans Sumatera di Jambi, Seksi 4 Tempino-Simpang Ness Mulai Dikerjakan
- Ekonomi Babel Lesu Buntut Gelombang PHK Karyawan Smelter Timah
- Polisi Menggagalkan Penyelundupan Puluhan PMI di Badau Perbatasan RI - Malaysia
- Pimpin Ucapara HUT Otda di Sumsel, Sekda Supriono Bacakan Amanat Mendagri Tito Karnavian
- Inilah yang Dimaksud PPPK dari Formasi Khusus, Honorer Wajib Tahu