Sebelum Rusuh, Pengamanan Minim
jpnn.com - JAKARTA - Bisa dibilang aparat keamanan kecolongan. Bagaimana tidak, meski massa pendukung pasangan calon gubernur-wakil gubernur Maluku sudah terlihat membludak di gedung Mahkamah Konstitusi (MK), namun jumlah aparat kepolisian yang ada tetap sama seperti hari-hari biasa.
Hanya beberapa polisi berseragam saja. Begitu pun, pengamanan beberapa pintu masuk ruang sidang, juga mengandalkan petugas pengamanan dalam (pemdal) gedung MK, yang tidak dibekali senjata.
Mudah ditebak. Begitu amuk massa terjadi, aparat keamanan yang jumlahnya minim itu pontang-panting.
Pantauan JPNN di gedung MK saat terjadi kerusuhan, Kamis (14/11) petugas Pamdal tidak mampu membendung massa yang berada di luar ruang sidang, yang ikut berhamburan masuk ke ruang sidang, menambah panasnya situasi.
Aksi anarkis tak terelakkan. Kursi-kursi melayang, layar TV semuanya pecah. Microfone yang ada di ruang sidang juga menjadi pelampiasan amarah. Pecah semua. (sam/dit/jpnn)
JAKARTA - Bisa dibilang aparat keamanan kecolongan. Bagaimana tidak, meski massa pendukung pasangan calon gubernur-wakil gubernur Maluku sudah terlihat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Polda Metro Bentuk Timsus Antibegal, ART Sentil Tim Patroli Perintis Presisi
- Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Blusukan Lagi ke NTT
- Al Muktabar Kembali Dipilih untuk Ketiga Kalinya Sebagai Pj Gubernur Banten
- Pemerintah Susun Peta Jalan Pembudayaan Listerasi, Lestari Moerdijat Merespons Begini
- Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Indonesia, PSF Menggelar Kegiatan Kejar Pijar
- Pengiriman 13 Kg Ganja Lewat Jasa Ekspedisi Digagalkan Berkat Sinergitas Antarinstansi