Sebuah Kehormatan Bagi Dian Asal Makassar Untuk Berkolaborasi dengan Musisi Aborigin

Sebuah Kehormatan Bagi Dian Asal Makassar Untuk Berkolaborasi dengan Musisi Aborigin
Versi baru lagu Gurrumul Yunupingu telah dirilis, lima tahun setelah kematiannya. (702 ABC Sydney: John Donegan)

Nelayan Asia Tenggara sering mengunjungi kawasan utara Australia sejak tahun 1700, beberapa dekade sebelum kedatangan bangsa Eropa. Mereka menjalin hubungan dengan kelompok Pribumi Australia, ikut memengaruhi bahasa, serta membangun hubungan dagang.

CATATAN: Keluarga Gurrumul Yunupingu telah memberikan izin penggunaan foto dan namanya dalam berita ini.

Lagu berjudul Bayini yang diciptakan oleh Rraywun Maymuru mengingatkan kita akan sejarah persahabatan antara warga Pribumi Aborigin Australia dengan nelayan Makassar.

Lagu ini pernah dibawakan oleh penyanyi Australia Sarah Blasko dan Delta Goodrem dan kini dinyanyikan ulang oleh Dian asal Makassar dengan suara Rraywun, sang pencipta lagu yang sudah meninggal.

Dalam lagu tersebut mereka menceritakan suku Yolngu, penduduk asli Australia yang bermukim di wilayah timur laut Arnhem Land di utara Australia.

Lagu tersebut juga memiliki kisah tentang seorang perempuan yang ditangkap karena melakukan tindak kejahatan dalam perjalanan ke Laut Timor.

Sebagai hukuman, ia diikat dengan rantai dan batu lalu dilempar ke laut.

Akhirnya, arwahnya hanyut di Arnhem Land, mengambil rupa djilawurr, spesies 'orange-footed scrubfowl' atau dalam bahasa Indonesia burung gosong kaki-merah, yang besarnya hampir sama dengan ayam.

Hubungan warga Aborigin dan nelayan asal Makassar yang dituangkan dalam lagu Bayini kini dibawakan kembali dengan musisi dari dua bangsa

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News