Sebulan Buron, Lima Pembunuh Imam Dibekuk

jpnn.com - CIREBON – Setelah sebulan buron, lima remaja asal Desa Gebang Udik, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon yang diduga terlibat pengeroyokan dan pembunuhan terhadap Imam warga Desa Gebang Ilir, Kecamatan Gebang, berahasil dibekuk.
Mereka adalah Ah (16) pelajar SMK swasta di Mundu 2, Ws (16), An (16), Sa (20) dan Di (16). Para terduga pelaku itu ditangkap polisi di rumahnya masing-masing tanpa perlawanan.
KBO Reskrim Polres Cirebon Kabupaten Ipda H. Komar dilansir Radar Cirebon (Grup JPNN.com) membenarkan pihaknya telah menangkap dan mengamankan kelima remaja tersebut.
”Benar, kami sudah menangkap lagi lima orang terduga pelaku yang terlibat penganiyaan terhadap Imam hingga tewas. Mereka kami tangkap dari rumahnya masing-masing. Saat ini kelimanya masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik,” katanya, Rabu (26/11).
Komar mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan, para terduga tersebut mengaku hanya melakukan pengeroyokan terhadap korban Imam.
”Mereka mengaku tidak menikam korban hingga tewas, hanya ikut mengeroyok dan memukul saja,” ungkapnya.
Jika terbukti, lanjutnya, kelima remaja itu akan dijerat dengan pasal 170 KUHPidana tentang pengeroyokan dan pasal 358 KUHPidana tentang penganiayaan.
“Belum ada yang dijadikan tersangka. Semuanya masih berstatus terduga. Masih ada sekitar 7 pelaku lainnya yang masih kami kejar dan sudah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO),” imbuhnya.(arn)
CIREBON – Setelah sebulan buron, lima remaja asal Desa Gebang Udik, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon yang diduga terlibat pengeroyokan dan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kakek Andi yang Telantar di Priok Dibantu Polisi Pulang ke Serang Seusai Habis Ongkos
- Polres Meranti Menggagalkan Penyelundupan 1.680 Ekor Burung Kacer dari Malaysia
- Seleksi PPPK Tahap 2 Kota Bengkulu Digelar 12 Mei, Peserta Harus Menaati Semua Ketentuan
- Perubahan Rute Pawai Persib Juara, Titik Akhir di Gedung Sate
- Manusia Silver Ini Mencuri Kabel Lampu di Flyover SKA, Hasilnya Untuk Beli Narkoba
- Pastikan Situasi Kondusif, Kapolda Sumsel Kunjungi Lapas Muara Beliti