Sebut Agama Jadi Musuh Terbesar Pancasila, Kepala BPIP Diserbu Kecaman di Twitter

Sebut Agama Jadi Musuh Terbesar Pancasila, Kepala BPIP Diserbu Kecaman di Twitter
Kepala BPIP Profesor Yudian Wahyudi saat dilantik Presiden Joko Widodo. Foto : Instagram Cerita Pancasila

jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah tokoh mengecam Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Profesor Yudian Wahyudi terkait pernyataannya menyebut agama menjadi musuh terbesar Pancasila, sebagaimana dimuat salah satu media online nasional, Rabu (12/2).

Kecaman itu antara lain datang dari Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Andi Arief lewat akun Twitter @AndiArief_. Dia menilai pernyataan Yudian sangat berbahaya.

"Pernyataan kepala BPIP berbahaya karena logika terbalik, Pancasila itu lahir di Indonesia karena sudah ada agama dan kekuatan berbasis agama. Pancasila memberi ruang kesepakatan yang terbuka, adil dan taat aturan main," twit @AndiArief_.

Andi menyertakan link berita "Kepala BPIP Sebut Agama Jadi Musuh Terbesar Pancasila". Kicauannya ditanggapi beragam oleh warganet.

"Kalau membaca JUDULNYA saja memang berbahaya, distorsinya bisa kemana².
Namun setelah membaca pernyataannya DI DALAM berita tersebut, ternyata TIDAK sebombastis KESAN yang ditimbulkan judul beritanya," twit @Heine_Nababan.

Sementara warganet lainnya, @panca66 mengaku sudah membaca secara utuh pernyataan Yudian. "Saya sudah baca. Memang dia bilang 'Musuh Pancasila itu agama'. Apa ada pengertian yang lain? Ada videonya juga," twit @panca66.

Kecaman juga disuarakan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon, lewat akun @fadlizon. Anggota dewan ini bahkan secara tegas menyatakan BPIP sebaiknya dibubarkan.

"Kepala BPIP ini tuna sejarah dan tak mengerti Pancasila. Dia membenturkan agama sebagai musuh terbesar Pancasila. Bubarkan sajalah BPIP ini karena justru menyesatkan Pancasila dan mengadu domba anak bangsa," twit @fadlizon.

Politikus Demokrat Andi Arief dan politikus Partai Gerindra Fadli Zon mengecam pernyataan Kepala BPIP Profesor Yudian Wahyudi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News