Sebut Bansos Tembus Rekor Terbesar, Jubir Timnas AMIN: Karena Krisis atau Pemilu?

Sebut Bansos Tembus Rekor Terbesar, Jubir Timnas AMIN: Karena Krisis atau Pemilu?
Juru Bicara (Jubir) Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin (Timnas AMIN) Surya Tjandra di Rumah Pemenangan AMIN, Jakarta, Jumat (12/1/2024). (ANTARA/Khaerul Izan)

jpnn.com - Juru bicara Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Surya Tjandra menilai pemerintah perlu menjelaskan secara jujur rekor terbesar bantuan sosial (bansos) sepanjang masa di penghujung rezim Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Bansos ini karena krisis atau karena menjelang pemilu dan ingin meraih dukungan suara pemilih? Kalau krisis berarti kemiskinan meningkat, kalau untuk pemilu itu tidak pantas dilakukan karena memanipulasi kebutuhan rakyat miskin,” kata Surya di Jakarta, Selasa (30/1).

Sebelumnya, kata mantan Wamen Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) itu, Kemendagri juga menyatakan bahwa PNS miskin dengan penghasilan Rp 7 juta/bulan berhak dapat zakat.

“Apakah ini berarti di bawah Rp 7 juta//bulan masuk dalam kategori rawan miskin? Lalu bagaimana dengan penetapan upah minimum yang berada di bawah Rp 7 juta/bulan berarti ada kemiskinan "by design"? ujar Surya mempertanyakan.

Menurut Surya, mengerikan sekali kalau ekonomi rakyat harus bertopang pada bansos. Termasuk program makan gratis adalah ironi untuk Indonesia yang sudah masuk kategori negara menengah atas.

Selain itu, keanggotaan Indonesia di G20 pun menjadi tanda tanya jika elite di negeri ini masih mengucurkan bansos dan program makan gratis.

"Itu artinya ada kesenjangan besar sekali di antara kelas sosial di Indonesia. GDP kita jadinya semu, karena bukan pencerminan yang riel atas kesejahteraan rakyat,” tuturnya.

Dia lantas mengutip data Credit Suisse tahun 2018, bahwa 1 persen orang menguasai 46,6 persen kekayaan di negeri ini. Saat ini diyakini makin memburuk.

Jubir Timnas AMIN Surya Tjandra mempertanyakan penyaluran bansos yang disebut tembus rekor terbesar. Apakah karena krisis atau pemilu?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News