Sebut China Pelanggan, PM Australia Dikecam Warga Australia Keturunan China

Netizen China meradang pasca Perdana Menteri Australia Scott Morrison menggambarkan Amerika Serikat sebagai "teman" sementara menyebut China sebagai "pelanggan".
Pasang surut bilateral Australia - China:
- Hubungan politik Australia dengan China telah memburuk dalam dua tahun terakhir
- Beijing dituduh berusaha ikut campur dalam politik Australia
- Media pemerintah China mengatakan bahwa kekhawatiran Australia terhadap pengaruh Beijing disebabkan oleh rasa "kurang percaya diri"
Pernyataan PM Scott Morrison ini menuai kecaman pada Senin (13/5/2019) ketika dia menggunakan kata-kata tersebut untuk menjelaskan keyakinannya bahwa Australia akan dapat mempertahankan hubungan dengan Beijing dan Washington di tengah ketegangan perdagangan yang berlangsung antara kedua kekuatan besar dunia tersebut.
"Anda tidak harus memihak pada situasi seperti ini. Anda tidak harus meninggalkan hubungan yang Anda miliki," kata PM Scott Morrison dalam event kampanye di Sydney.
"Anda mendukung teman-temanmu dan juga mendukung pelangganmu."
Sebagai mitra dagang terbesar, industri ekspor Australia tentu saja sangat bergantung pada China, tetapi hubungan politik antara kedua negara ini telah mengalami pasang surut sepanjang dua tahun terakhir, dimana Beijing menghadapi tuduhan atas sejumlah percobaan untuk mengintervensi politik dalam negeri Australia.

(AAP: Ellen Smith)
Salah satu pengguna aplikasi berbahasa Mandarin Tencent News, yang paling banyak digunakan di China, menilai bahwa "Australia selalu berada di pihak Amerika".
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya