Secara Makro, Duet SBY-JK Oke, tapi Sektor Lain?

Secara Makro, Duet SBY-JK Oke, tapi Sektor Lain?
Secara Makro, Duet SBY-JK Oke, tapi Sektor Lain?
Paling lambat, pemerintah akan menaikkan bahan bakar minyak (BBM) pada November mendatang. Prediksi tersebut disampaikan Aviliani, pengamat Institute for Development of Economics and Finance (INDEF). Berikut rincian pemikirannya.

 Apa proyeksi ekonomi Indonesia lima tahun ke depan, utamanya sektor perbankan, sektor riil, dan penguatan rupiah, termasuk kondisi CPO?

Lima tahun ke depan, untuk sektor riil, sangat tergantung kebijakan pemerintah di bidang industri. Apabila pemerintah menetapkan fokus industri berbasis daya saing dengan skema insentif fiskal, penetapan wilayah-wilayah basis industri serta mereview berbagai kebijakan terkait ekspor bahan mentah serta tarif bea masuk atau keluar. Di samping itu, kebijakan otonomi daerah pun perlu direvisi agar ada integrasi yg baik antara pusat dan daerah. Hal tersebut  tentu akan menjadikan pertumbuhan akan lebih berkualitas, karena bukan hanya didukung oleh sektor konsumsi tetapi investasi dan ekspor. Akan tetapi bila berbagai kebijakan tersebut tidak dilakukan, maka lima tahun ke depan ekonomi tidak akan mengalami perubahan apa pun.

Mengenai kondisi CPO yang nantinya berdanpak pada kenaikan BBM saya rasa akan terjadi pada 2009. Siapapun presidennya nanti. Saya termasuk yang tidak setuju perihal penurunan harga BBM saat minyak mentah dunia di angka USD 30. Karena harga normal sebenarnya di kisaran USD 65-75. Dan sudah terbukti, imbas dari penurunan harga BBM waktu itu tidak terjadi deflasi tetapi justru malah inflasi. Prediksi saya paling lama BBM dinaikan pada November 2009.

Paling lambat, pemerintah akan menaikkan bahan bakar minyak (BBM) pada November mendatang. Prediksi tersebut disampaikan Aviliani, pengamat Institute

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News