Sediakan 600 Saham AS, Reku Ajak Masyarakat Berinvestasi Aset Global
jpnn.com, JAKARTA - Reku, aplikasi investasi crypto terdepan di Indonesia mengumumkan ekspansi terbaru melalui peluncuran Saham AS.
Melalui aplikasi Reku yang terdaftar dan diawasi regulator, investor bisa berinvestasi Saham AS mulai dari USD1.
Co-CEO Reku, Jesse Choi menegaskan komitmen perusahaan dalam menghubungkan masyarakat ke instrumen investasi aset global yang potensial untuk mencapai tujuan keuangannya dengan lebih percaya diri.
“Setelah sukses menyediakan kelas aset global berupa aset kripto sejak 2018 lalu dengan lebih dari 1 juta investor, Reku berkomitmen untuk menjawab kebutuhan investasi masyarakat melalui Saham AS. Sebab, adopsi Saham AS saat ini masih belum optimal. Sementara potensinya sangat besar,” ujar Jesse.
Secara historis, Saham AS merupakan instrumen investasi yang pertumbuhannya positif. Dalam 100 tahun terakhir, Saham AS tumbuh rata-rata 12% per tahunnya dan 15% dalam 10 tahun terakhir.
Pasar Saham AS secara keseluruhan pun menunjukkan performa yang kuat, menjadikannya sebagai alternatif investasi yang menarik bagi berbagai tipe investor.
“Ini menggambarkan besarnya prospek Saham AS sebagai alternatif investasi masyarakat. Harapannya, dengan semakin luasnya pilihan investasi masyarakat, dapat mendorong kebiasaan berinvestasi,” tutur Jesse.
Reku sebagai aplikasi investasi Saham AS, bermitra dengan Pasar FX, perusahaan pialang berjangka Indonesia yang telah memperoleh izin PALN dan Peserta Perdagangan Sistem Alternatif dari Bappebti.
Melalui aplikasi Reku yang terdaftar dan diawasi regulator, investor bisa berinvestasi Saham AS mulai dari USD1.
- Bibit dan Stockbit Gandeng Mine. Luncurkan Parfum Bertema Investasi
- Reksa Dana ETF-Power Fund Series, Investasi Real-Time dan Terjangkau
- Menko Airlangga Tata Ulang Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Kemenko Perekonomian
- Pemerintah Klaim Qatar dan UEA, Bakal Berinvestasi di Indonesia
- Kemendagri Tekankan Pentingnya Perbaikan Sistem Perizinan untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
- Wamendagri Ribka Sebut Peningkatan Investasi Kunci Utama Pembangunan Papua Barat Daya