Sedih, Pengin Nangis...Bocah-bocah Itu Harus Berenang Menuju Sekolah

Sedih, Pengin Nangis...Bocah-bocah Itu Harus Berenang Menuju Sekolah
BERTARUH NYAWA: Sejumlah anak Gili Re, Jerowaru, Lombok Timur (Lotim) harus bertaruh nyawa untuk bisa sampai ke sekolahnya di Gili Beleq. Foto: Wahyu/Lombok Post

Sekitar tahun  2001-2002 lalu bahkan sebuah kejadian tragis menimpa. Dua anak tewas meregang nyawa di perairan antara Gili Re dan Gili Beleq. Saat itu, ombak yang sedang mengganas disertai hujan membuat para orang tua was-was.

Merekapun menunda keberangkatannya melaut atau menjual hasil tangkapan ke Lombok setelah mengantar anaknya sekolah. Nahas, sebuah perahu terbalik, dua anak yang masih kecil menjadi korban.

 “Jadi ini bukan bertaruh nyawa, tapi memang sudah ada yang berkorban nyawa,” kata Abdurrahman sang kadus.

Solusi terbaik sebenarnya pengadaan jembatan yang tak begitu panjang. Mirip jembatan untuk dermaga penyebrangan. Namun beragam alasan pemerintah membuat harapan warga terus pupus. Jangankan jembatan beton yang permanen, permintaan mereka akan perahu juga tak pernah direalisasikan hingga kini.***

 

 


GILI Re merupakan sebuah pulau yang masuk kategori terisolir. Warga di pulau kecil yang terletak di ujung selatan Lombok Timur (Lotim) itu hidup


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News