Segera Wujudkan Indonesian Maritime Holding

Segera Wujudkan Indonesian Maritime Holding
Segera Wujudkan Indonesian Maritime Holding

jpnn.com - JAKARTA -  Direktur Utama PT Pelayaran Nasional Indonesia Syahril Japarin menilai gagasan pembentukan Badan Usaha Milik Negara Indonesian Maritime Holding perlu segera diwujudkan karena dapat menurunkan biaya logistik nasional secara drastis.

Menurut Syahril, saat ini biaya logistik nasional tercatat 24 persen dari total produk domestik bruto (PDB), atau senilai Rp 1.820 triliun pertahun. Dana tersebut habis untuk biaya penyimpanan sebesar Rp 546 triliun, transportasi Rp 1.092 triliun, dan administrasi Rp 182 triliun.

Ia menjelaskan, biaya logistik Indonesia jauh lebih tinggi dibandingkan Malaysia yang hanya 15 persen terhadap PDB dan Amerika Serikat maupun Jepang yang masing-masing sebesar 10 persen.

Menurut Syahril, saat ini hampir semua BUMN besar memiliki anak usaha pelayaran (bisnis kapal) sendiri-sendiri. "Seperti PT Pupuk Indonesia, PT Semen Indonesia, PT Perusahaan Listrik Negara, PT Pertamina, dan lain sebagainya, sehingga tidak efisien," ungkapnya dalam keterangan yang diterima, Minggu (23/3).

Dijelaskan Syahril, ketidakefisienan terjadi karena biasanya kapal-kapal hanya memuat penuh barang-barang pada saat pergi. Tapi, saat balik ke tujuan semula dalam keadaan kosong alias tanpa muatan.

Dia mencontohkan, kapal Pusri mengangkut pupuk dari Palembang ke Padang dengan biaya misalnya sekitar Rp 300 ribu perton. Kemudian ketika balik lagi ke Palembang, kapal itu kosong tidak mengangkut apa-apa.

Pada saat bersamaan, ada kapal Semen Padang yang mengirim semen dari Padang ke Palembang, tarifnya sama, pulangnya kosong lagi.

Padahal, lanjut Syahril, kalau digabung kapal-kapal itu dalam satu manajemen, maka bisa melayani keperluan Pusri maupun Semen Padang. "Sehingga satu kali perjalanan pulang pergi, kapal tidak kosong,” ungkap Syahril.

JAKARTA -  Direktur Utama PT Pelayaran Nasional Indonesia Syahril Japarin menilai gagasan pembentukan Badan Usaha Milik Negara Indonesian Maritime

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News