Sejarah Jembatan Ampera, Spesifikasi dan Estimasi Bobotnya

Akhirnya nama Ampera yang dipilih untuk jembatan itu. Nama tersebut merupakan akronim dari Amanat Penderitaan Rakyat, sebuah slogan yang digelorakan Bung Karno.
Syahdan, nama Ampera pun terus melekat pada jembatan bersejarah itu. Hingga kini masyarakat menyebutnya Jembatan Ampera.
Situs Pemkot Palembang juga membeber spesifikasi Jembatan Ampera. Bobot jembatan itu diperkirakan sekitar 944 ton.
Adapun panjang jembatan itu membentang 1.117 meter. Lebarnya 22 meter.
Bangunan itu memiliki dua menara setinggi 63 meter. Jarak antarmenara itu 75 meter.
Menara itulah yang berfungsi sebagai pengangkat bagian tengah jembatan sehingga kapal-kapal besar tetap bisa mengarungi Sungai Musi dari hulu ke hilir maupun sebaliknya tanpa terhalang bangunan yang berfungsi sebagai jalan itu.
Namun, sejak 1970, aktivitas pengangkatan bagian tengah Jembatan Ampera dihentikan. Peningkatan aktivitas pengguna jalan membuat fungsi bagian tengah jembatan itu harus dikesampingkan.
Pada 1990, bandul pemberat untuk mengangkat bagian tengah Jembatan Ampera juga dibongkar karena dianggap membahayakan.
Awalnya Jembatan Ampera bernama Jembatan Soekarno. Namun, Bung Karno kurang berkenan sehingga nama jembatan itu diganti menjadi Ampera.
- Jelang Keberangkatan JCH Asal Sumsel ke Tanah Suci, Herman Deru: Persiapan Sudah Maksimal
- 2 Hektare Lahan Gambut di Palem Raya Ogan Ilir Terbakar, Tim Gabungan Terjun Lakukan Pemadaman
- Menyambi Jual Sabu-Sabu, Sapar Ditangkap di Musi Rawas
- RDP DPR, Cik Ujang Dorong Penguatan Otda Percepatan Pembangunan Tol Sumsel-Bengkulu
- Ketua Dekranasda Sumsel Feby Deru Matangkan Persiapan Swarna Songket Nusantara di Palembang
- Rumah yang Terbakar di Palembang Ternyata Pernah Ditempati Mantan Wakil Gubernur Sumsel