Sejarah 'Ndas Mangap', si Rambo Kebanggaan Persebaya

Sejarah 'Ndas Mangap', si Rambo Kebanggaan Persebaya
Logo karya Budiono dari Jawa Pos inilah yang dipakai Bonek hingga sekarang. Foto: BUDIONO/JAWA POS

Betulkah itu? Mister mengaku sosok itu merupakan reprentasi dari Dahlan Iskan sendiri. "Bos memperagakan ekspresi seperti berteriak, jadi logo itu adalah gambaran ekspresi pak Dahlan berteriak."

Pada edisi 4 Maret 1987. Itulah kali pertama si "Ndas mangap" tampil di publik. Semakin sering tampil, Ndas mangap semakin lekat dengan suporter surabaya.

"Maskot Persebaya 87 yang diciptakan dan dipopulerkan Jawa Pos kini sudah jadi milik umum. Penjual kaos, stiker dan pemilik kendaraan menggunakan maskot itu secara luas," tulis wartawan Jawa Pos, sebelum laga final Persebaya versus PSIS Semarang. (11/3/1987)

Tulisan di ikat kepala si "Ndas mangap" akan berganti-ganti seiring dengan bergantinya musim kompetisi. Seiring dengan bergantinya zaman, si "Ndas mangap" pun ikut dipermak. Posisi wajah yang dulu menghadap ke kiri dibuat lebih simetris ke tengah. Gambar dipoles dengan warna agar lebih hidup.

Emosi yang tertuang di mimik dibuat lebih meledak. Rambutnya yang dulu pendek karena menggambarkan sosok Dahlan Iskan, dibuat jadi lebih gondrong dan sangar. Mirip Silvester Stalone di film-film Rambo.

"Sebenarnya bukan Rambo, tapi sosok pahlawan arek-arek Suroboyo di zaman kemerdekaan. Gambaran pejuan itu kan rambutnya panjang, pakai ikat, pakai sarung atau bawa bambu runcing, itu yang ingin saya sampaikan," ucap Boediono, grafis Jawa Pos yang merombak gambar mister Muchtar ini.

Jika dirunut dari awal, sudah hampir 28 tahun si "Ndas mangap" hadir. Kini dia sudah dimodifikasi sedemikian rupa, mulai dari bentuk tengkorak, perempuan ataupun gambar anak-anak. Meski banyak mengalami evolusi, ada satu yang membuat logo ini tetap spesial: dari dulu sampai sekarang si "Ndas mangap" itu ternyata tak pernah mingkem. Hehe..(wam)

 


PROSES terciptanya logo "Ndas mangap" tak lepas dari perjalanan tret-tet-tet pertama kali yang dilakukan Jawa Pos pada laga Persebaya versus


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News