Sejumlah Jenis Baru Virus Corona Mengkhawatirkan Tapi Para Pakar Optimis
Prof Terry menyebutkan, tiga dari teknologi vaksin COVID-19 terkemuka saat ini cukup mudah beradaptasi dengan varian baru yang muncul.
"Jadi metode pembuatan vaksin mRNA merupakan salah satu yang relatif mudah. Begitu juga dengan vaksin vektor adenovirus yang digunakan AstraZeneca," jelasnya.
"Yang ketiga, metode vaksin protein rekombinan seperti yang dikembangkan Novavax, tergantung ukuran proteinnya," ujar Prof Terry.
Berbeda dengan metode pembuatan vaksin tradisional (seperti vaksin buatan Sinovac), ketiga pendekatan ini menggunakan kode genetik virus untuk menciptakan efek yang lebih bertarget.
Moderna kini mulai mengerjakan vaksin booster mRNA untuk menghadapi varian baru tersebut. Pfizer juga mengatakan akan mengembangkan vaksin baru yang disesuaikan dalam beberapa minggu.
Apa prioritas sekarang?
Meskipun Australia cukup beruntung karena sangat sedikit SARS-CoV-2 yang menyebar di masyarakat, namun masyarakat tetap rentan terhadap wabah, terutama dalam menghadapi varian baru yang lebih menular ini.
Profesor Terry Nolan menyebutkan prioritas sekarang adalah melakukan vaksinasi untuk mengurangi jumlah infeksi, sehingga pada gilirannya akan mengurangi peluang virus untuk bermutasi lebih lanjut.
"Semakin banyak virus yang beredar, semakin tinggi risikonya bagi semua orang," katanya.
Kemunculan sejumlah varian baru virus corona telah menimbulkan kekhawatiran tentang seberapa cepat virus ini berubah
- Dunia Hari Ini: Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas
- Dunia Hari Ini: Presiden Iran Tewas dalam Kecelakaan Helikopter
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya