Sejumlah Pemuka Agama di Australia Minta Agar Kampanye Soal Simbol Swastika Segera Dilakukan
Kurangnya pendidikan
Pemerintah Victoria sudah berjanji akan melakukan kampanye untuk memberikan informasi dan pendidikan soal perbedaan antara swastika versi Nazi dengan swastika sebagai simbol keagamaan.
Kampanye tersebut disepakati ketika aturan mengenai larangan penggunaan simbol Nazi diloloskan parlemen di Melbourne, Juni lalu.
Namun pelaksanaan kampanye masih tertunda selama berbulan-bulan.
Wakil Dewan Hindu Victoria mengatakan mereka sedang meminta pemerintah Victoria untuk menunda penerapan aturan selama enam bulan lagi.
"Bila kampanye pendidikan tidak dilakukan dengan benar, ada kemungkinan dampak buruknya bagi warga Hindu, Budha dan Jain," katanya.
Dia mengatakan kampanye pendidikan tersebut haruslah muncul di papan reklame di jalan-jalan, jejaring sosial, televisi, sehingga bisa diketahui lebih banyak orang.
Namun sampai sekarang desain kampanye dan pelaksanaannya masih belum jelas.
Juru bicara pemerintah Victoria mengatakan kampanye akan dimulai "sebelum aturan diberlakukan".
Sejumlah pemuka agama di negara bagian Victoria kecewa, karena pemerintah belum juga melakukan kampanye soal arti swastika yang sebenarnya
- Bakamla RI Menjemput 18 Nelayan Indonesia di Australia, Lihat
- Dunia Hari Ini: Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi, 37 Orang Tewas
- Verifikasi dengan Swafoto Bersama Kartu Identitas: Seberapa Aman dan Bisa Diandalkan?
- Polda NTT Periksa 6 WNA Asal Tiongkok
- Dunia Hari Ini: Surat Kabar Inggris Digugat Pangeran Harry
- Apa yang Menyebabkan Dwi Kewarganegaraan Indonesia sekadar Wacana?