Sekarang Tren-nya Berani Bayar Mahal untuk Titip Anak

Sekarang Tren-nya Berani Bayar Mahal untuk Titip Anak
Foto Ilustrasi Jawa Pos Metropolitan

Ada pengecualian. Peserta didik yang berusia tiga tahun tidak boleh lagi ditemani di dalam kelas. Jadi, menunggunya sambil ngemal. ''Terkadang ibunya harus ninggalin juga. Tapi ya, namanya di mal, mau gak mau orang tua nungguin sambil ke mal,'' ujarnya.

Justru, itulah yang kemudian menjadi ironi. Banyak orang tua yang terlalu sibuk bekerja. Ketimbang si anak ditinggal dengan pembantu, lebih baik dititipkan ke preschool. Alasannya, anak bisa mendapat tambahan pendidikan. Setidaknya, orang tua meninggalkan si anak dengan lega. Sebab, selain mereka tetap bisa bekerja, si anak berada di tangan pihak yang aman dan mencerdaskan. Hanya, lembaga preschool pelan-pelan menjadi tempat penitipan anak.

Apalagi, meski biayanya sangat tinggi, sekolah Cikal sangat laris karena berada di kawasan strategis. Lokasinya tidak jauh dengan tempat bekerja atau orang tua bisa ngemal. Sebab, siapa pun tahu pendidikan terbaik untuk si anak berada di tangan orang tuanya. Mungkin secara akademi bukan yang terbaik. Tetapi, cinta dan kehangatan sangat dibutuhkan untuk mengisi mental si anak.

Tari menampik hal tersebut. ''Kami sadar mengenai hal itu. Makanya, kami mendesain pendidikan yang baik. Misalnya, kami juga menggelar workshop parenting,'' terangnya. Yang jelas, kata Tari, Cikal selalu mengajak keterlibatan semua pihak di sekeliling anak. Mulai orang tua hingga babysitter. (del/c19/ano)

 


JAKARTA - Seiring dengan semakin banyaknya orang tua sejahtera dan kian bertambah sibuknya ibu-anak, bisnis pendidikan prasekolah kini semakin


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News