Sekeluarga Siksa Pembantu di Bawah Umur

Sekeluarga Siksa Pembantu di Bawah Umur
Sekeluarga Siksa Pembantu di Bawah Umur
Padahal, tuduhan itu diembuskan tanpa bukti. Karena tak mau mengaku, Marlena terus disiksa. Lantaran tak kuat menahan siksaan, akhirnya Marlena terpaksa mengakui apa yang sebenarnya tidak dia perbuat. Dari situ kemudian Marlena dibawa ke Mapolrestabes Surabaya dan dilaporkan telah mencuri perhiasan Tan Fang.

Setelah laporan diproses, polisi justru menaruh kecurigaan terhadap kondisi fisik Marlena yang terluka di sekujur tubuh. Di antaranya, kaki kanan bengkak, banyak bagian tubuh yang memar, dan terdapat bekas sundutan benda panas. "Ketika itu kondisi psikis Marlena juga tertekan," papar Anom.

Sebelum menyidik Marlena sesuai dengan laporan Tan Fang, polisi memeriksakan kondisi PRT belia itu ke Rumah Sakit Bhayangkara tingkat IV Moch Dahlan yang terletak di belakang Mapolrestabes Surabaya. Di sana dokter mendiagnosis bahwa Marlena mengalami penyiksaan fisik dan psikis. Dari situ polisi berbalik arah dengan menyidik para majikannya terkait dengan kasus penganiayaan berat.

"Rupanya pelaporan kasus pencurian perhiasan itu merupakan skenario keluarga majikan agar bisa lepas dari tanggung jawab terhadap kehidupan korban," papar Anom.

Penyelidikan pun dilakukan polisi dengan memanggil sejumlah saksi. Akhirnya, diketahui bahwa Marlena selama ini disiksa Tan Fang dan keluarganya.

SURABAYA - Kasus penganiayaan sadis terhadap pembantu rumah tangga (PRT) kembali terjadi. Kali ini korbannya seorang pembantu belia bernama Marlena,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News