Sekitar 7300 Peserta Jajak Pendapat Tak Ingin Donald Trump Masuk ke Australia

Sekitar 7300 Peserta Jajak Pendapat Tak Ingin Donald Trump Masuk ke Australia
Sekitar 7300 Peserta Jajak Pendapat Tak Ingin Donald Trump Masuk ke Australia

Hampir 10.000 warga telah memberikan suara dalam jajak pendapat yang menanyakan apakah Donald Trump seharusnya dilarang memasuki Australia. Hasilnya? 73% dari mereka mengatakan ia seharusnya tak boleh masuk ke negeri kanguru.

Jajak pendapat ini muncul setelah sebuah petisi di Inggris menarik lebih dari 570.000 tanda tangan, menyerukan agar miliarder Amerika itu dilarang masuk ke sana karena pidatonya yang dianggap penuh kebencian. Petisi itu memicu perdebatan di dalam Parlemen Inggris.

Kandidat calon presiden dari Partai Republik ini menyerukan "penghentian total" atas masuknya semua warga Muslim ke Amerika Serikat dan ia juga mengklaim bahwa warga Muslim di New Jersey bersorak-sorai setelah serangan 11 September.

Lebih dari 9.300 orang ambil bagian dalam jajak pendapat yang dilakukan via Facebook itu, dengan mayoritas responden mendukung larangan masuknya Trump ke Australia.

Namun, di bagian komentar, banyak yang menentang larangan masuk terhadap Trump itu, seraya menyebut hasil jajak pendapat itu tolol dan mengutip kebebasan berbicara.

Sementara jajak pendapat di Twitter memiliki hasil yang berbeda, dengan hanya 44% dari 1.493 partisipan mengatakan bahwa Donald Trump harus dilarang memasuki Australia.

Departemen Imigrasi Australia memiliki kewenangan untuk menolak siapapun memasuki Australia jika mereka gagal dalam tes karakter.

Seseorang bisa gagal tes karakter jika mereka menjelekkan kelompok masyarakat tertentu di Australia atau menghasut adanya perselisihan di masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat.

Hampir 10.000 warga telah memberikan suara dalam jajak pendapat yang menanyakan apakah Donald Trump seharusnya dilarang memasuki Australia. Hasilnya?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News