Sekitar 7300 Peserta Jajak Pendapat Tak Ingin Donald Trump Masuk ke Australia
Donald Trump pernah mengunjungi Australia di masa lalu tapi tak ada indikasi bahwa ia berencana untuk mengunjungi negeri kanguru lagi, begitu pula tak ada sinyal apapun dari Pemerintah yang mencoba untuk membatasi-nya dari memasuki wilayah Australia.
Pidato Donald yang tanpa basa-basi serta janjinya utnuk ‘membuat Amerika kembali jaya’ begitu populer di kalangan pemilih kulit putih konservatif yang telah merasa diabaikan dan terlepas dari politik di Amerika.
Partai Republik sendiri bahkan terkejut dengan bertahannya Trump di deretan teratas kandidat Capres, sampai ia dikalahkan awal pekan ini oleh politisi ultra-konservatif, Ted Cruz, di kaukus Iowa.
Negara bagian di tengah pedesaan ini mendukung Ted untuk nominasi Partai Republik dengan 27,7% suara dibanding Trump yang mendapat 24%.
Hampir 10.000 warga telah memberikan suara dalam jajak pendapat yang menanyakan apakah Donald Trump seharusnya dilarang memasuki Australia. Hasilnya?
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka